Sabtu, 29 April 2017

BIKIN MERINDING..!! Ternyata ini 5 Kejanggalan Sniper Memburu Habib Rizieq

BIKIN MERINDING..!! Ternyata ini 5 Kejanggalan Sniper Memburu Habib Rizieq



Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab disebutkan mendapat teror. Ada yang diduga sedang mengincar nyawanya melalui penembak jitu atau sniper. Buktinya, di pendopo miliknya yang ada di Megamendung, Bogor, Jawa Barat ada bekas seperti tembakan yang diklaim dari sniper.


Akan tetapi, banyak kejanggalan di dugaan aksi teror itu. Apalagi, pria yang kini menjadi tersangka atas kasus penodaan Pancasila di Polda Jawa Barat itu sudah berada di Saudi Arabia dengan dalih mengungsi. Selain itu, berbagai dugaan pelanggaran hukum lainnya juga sedang menanti Habib Rizieq.

Benarkah Habib Rizieq diteror, atau mencari alasan untuk bisa kabur dari jeratan hukum yang mengincarnya? Berikut rangkuman JawaPos.com terkait lima kejanggalan aksi teror terhadap Habib Rizieq:


1. Bidikan Sniper Meleset

Peneror pria yang kerap mengenakan gamis warna putih itu diduga seorang sniper. Namun, anehnya tembakan sniper tersebut disebut meleset. Padahal seorang penembak masuk kualifikasi sniper atau penembak jitu tentu memiliki jam terbang menembak tepat sasaran yang tinggi. Tidak semudah itu untuk meleset.


Tapi nyatanya, Habib Rizieq terlepas dari bidikan. Seolah-olah pelaku yang menembak adalah orang amatiran, padahal tak sembarangan penembak bisa menjadi sniper. “Habib Rizieq tinggalkan tanah air, gara-gara ditembak sniper. Kalau nggak salah (penembakan), Selasa (25/4). Untungnya meleset, kena pendopo,” ungkap Sambo, Jumat (28/4).


2. Tak Melapor ke Polisi


Meski mendapat aksi teror, Habib Rizieq malah enggan melaporkannya ke polisi. Padahal secara tegas, polisi menyarankan membuat laporan. Tujuan, agar kepolisian bisa mengusut kasus itu. Polisi tidak bisa bergerak karena penyidik akan bekerja berdasarkan laporan yang dibuat masyarakat. Kalau tak ada laporan, maka insiden penembakan itu tak bisa diselidiki.
“Kami tida bisa bergerak dong. Semua berdasarkan laporan. Kalau tidak ada laporan bagaimana? Pokoknya ya dilaporkan saja dulu,” terang Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.


3. Dalih Mengungsi Padahal Hendak Diperiksa


Habib Rizieq Shihab kini berada di Saudi Arabia. Disebutkan dia sengaja ke sana karena sudah merasa tak aman. Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo mengatakan akibat teror tersebut, Habib Rizieq pun memutuskan memboyong keluargaanya ke luar negeri.


Sementara, diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, mereka bakal memanggil kembali Habib Rizieq Shihab pada 2 atau 3 Mei. “Kalau enggak 2 Mei atau 3 Mei ya. Yang pasti tidak tanggal satu karena Hari Buruh,” terang mantan Kapolda Jawa Barat itu.


Habib Rizieq akan diperiksa berkaitan dengan kasus chat sex yang menyeretnya dengan Firza Husein yang tak lain adalah tersangka kasus makar pada Aksi 212 tahun 2016 silam.


4. Tak Ada Bukti Kuat Penembakan


Penembakan yang dikabarkan dilakukan di pendopo Habib Rizieq hingga kini belum terbukti. Pasalnya pihak Habib Rizieq tak juga melaporkan kejadian itu ke polisi. Tidak ada yang bisa membuktikan penembakan itu, baik dari bagian mana pendopo yang ditembak, sampai proyektil peluru, dan bekas-bekas penembakan. Yang ada, hanya pengaduan teror ke Komnas HAM. Itu tidak wajar karena kalau ingin kasus itu diusut, sebaiknya kubu Habib Rizieq melapor ke polisi. “Ya kalau ada, bikin laporan saja. Kalau memang ada kejadiannya gampang, dilaporkan,” cetus Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.


5. Mengaku Mengungsi, Padahal Menjalankan Umrah


Akibat aksi teror yang dialami Habib Rizieq di pendoponya, kini dia tengah berada di Tanah Suci untuk mengamankan diri. Hal ini disebutkan oleh Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat melaporkan kejadian itu ke Komnas HAM.


Namun, pernyataan itu dibantah Sugito Atmo Prawiro selaku kuasa hukum Rizieq. Dia menyebutkan kliennya sedang di Saudi Arabia untuk ibadah. “Lagi ibadah (umrah) sama keluarga. Mungkin sudah merencanakan lama, tapi enggak mau ramai. Lawyernya pun nggak dikasih tahu,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (28/4).


Ketika disinggung apakah sengaja Umroh untuk menghindari pemanggilan polisi, Sugito menampik hal itu. Menurutnya, Rizieq telah lama merencanakan umroh sebelum lebaran itu. “Bukan, bukan karena itu (menghindari panggilan),” terangnya.



SUMBER >> repelita.com

TERBONGKAR..!! Bawa Ganja, Rapper Iwa K yang Dukung Ahok di Pilkada DKI Ditangkap Polisi









Penyanyi rap Iwa Kusuma atau Iwa K yang menjadi salah satu artis pendukung Ahok di Pilkada DKI lalu diamankan polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (29/4/2017) pagi



Rapper kawakan tersebut diduga membawa tiga linting ganja. Ganja tersebut dia simpan di dalam lintingan rokok.




Kasat Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Martua Silitonga mengatakan, Iwa K kedapatan membawa ganja saat sedang dilakukan pemeriksaan x-ray di Bandara Soekarno Hatta. "Barang buktinya diduga ada kandungan THC atau ganja. Nah, posisinya ganja tersebut ada di dalam tiga linting rokok Dji Sam Soe," ujar Martua dikutip Kompas.com, Sabtu.





Martua menambahkan, saat ini Iwa K masih diperiksa secara intensif di Polres Bandara Soekarno Hatta."Sementara ini kami lagi lakukan pemeriksaan terhadap barang buktinya ke Puslabfor dulu," ucap dia.




Rapper tersebut diciduk di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hattasebelum terbang menuju Palembang. Saat ditangkap, ia sedang bersama managernya.




Sebagaimana diketahui, bersama puluhan artis lainnya, Iwa K diketahui menjadi bagian dari artis pendukung pasangan calon nomor urut 2 Ahok- Djarot dalam Pilkada DKI 2017. "Gue enggak dibayar. Alasannya gue udah punya anak, gue ingin anak gue dan generasi berikutnya layak tinggal di Jakarta," kata dia ditemui dalam # KonserGue2 di Ex Driving Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2017).





"Ini (pembangunan di Jakarta) baru step pertama, ini akan menjadi snowball, dan anak kita akan merasa nyaman tinggal di Jakarta," sambung dia.




SUMBER >> ngelmu.id

Terbongkar..!! “Rachmawati: Tersangka Utama Skandal BLBI adalah Megawati”

Terbongkar..!! “Rachmawati: Tersangka Utama Skandal BLBI adalah Megawati”






Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung sebagai tersangka kasus Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)







Dalam keterangan yang disampaikan hari Selasa lalu (25/4), Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, pihaknya telah menemukan bukti permulaan yang kuat dalam kasus ini.







Menyusul krisis moneter yang terjadi pada 1997 dan 1998, BI mengucurkan bantuan untuk menjamin likuiditas sebanyak 48 bank yang bangkrut akibat krisis. Total bantuan yang dikucurkan sebesar Rp 147,7 triliun. Belakangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan, tak kurang dari Rp 138,4 triliun dari total bantuan itu menguap tidak jelas.










Penetapan Syafruddin Arsyad Temenggung sebagai tersangka kasus SKL BLBI, menurut tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri, kurang tegas dan kurang memperlihatkan rasa keadilan.







Bagaimanapun, sebut putri Bung Karno itu, Syafruddin adalah pelaksana dari sebuah peraturan yang memungkinkan SKL diberikan kepada debitur BLBI yang bandel.







Peraturan yang dimaksud Rachma adalah Inpres 8/2002 tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum kepada Debitur yang Telah Menyelesaikan Kewajibannya atau Tindakan Hukum kepada Debitur yang Tidak Menyelesaikan Kewajibannya Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham.







Inpres 8/2002 itu ditandatangani Megawati Soekarnoputri, presiden ketika itu, pada tanggal 30 Desember 2002.







“Ini adalah bonggol dari persoalan SKL BLBI. Kepala BPPN hanya menjadi pelaksana dari kebijakan yang diputuskan dia (Megawati) sebagai presiden,” ujar Rachma di sela menghadiri pernikahan putri Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Letjen Agus Sutomo, di TMII, Jumat malam (28/4).







“Syaf, kalau pun bersalah, kesalahannya adalah karena mengikuti Inpres yang ditandatangani Mega,” ujarnya lagi.







Karena itu, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini berharap KPK tidak berhenti pada pejabat yang melaksanakan kebijakan.







Di sisi lain Rachma berharap agar upaya mengungkap megaskandal ini tidak sekadar dijadikan alat tawar menawar menyusul wacana kocok ulang kabinet.







“Jangan sampai upaya kali ini hanya dijadikan tekanan ke arah reshuffle kabinet. Ini harus tuntas. Mega tersangka utama, dan harus bertanggung jawab,” demikian Rachma.










sumber >> repelita.com

Siapapun Yang Melanggar aturan Akan Kami tindak Tegas ! Jangan Salahkan Polisi Tembak Keluarga di Lubuklinggau







Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian menyesalkan peristiwa seorang prajuritnya, yang menembaki satu keluarga dalam mobil di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.



Namun, dia tak menyalahkan sepenuhnya tindakan itu, karena polisi memiliki kewenangan diskresi, atau kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam setiap situasi yang dihadapi.




"Saya menyesalkan peristiwa di Lubuklinggau. Tetapi, tidak menyalahkan sepenuhnya, karena anggota Polisi itu mempunyai kewenangan diskresi, mulai tingkatan paling bawah hingga paling atas. Termasuk saya, sebagai pimpinan tertinggi Polisi," kata Tito, saat berada di Palembang, Jumat 28 April 2017.



Tito berpendapat, peristiwa penembakan yang menyebabkan dua orang tewas itu juga akibat kesalahan Gatot, alias Diki (30 tahun), sopir mobil Honda Civic yang berisi satu keluarga di dalamnya. Diki malah menghindari razia polisi ketika itu, lalu aparat mencurigainya sebagai pelaku kejahatan, sehingga harus dihentikan.


Dia mencontohkan peristiwa yang hampir serupa di Tuban, Jawa Timur, pada 8 April 2017. Saat itu, polisi setempat menggelar razia dan mencoba memeriksa sebuah mobil. Tetapi, mobil itu malah menerobos razia. Setelah dikejar, ternyata di dalam mobil itu ada enam orang terduga teroris yang bersenjata lengkap.


"Tetapi, untung yang di Lubuklinggau. Nanti, kita lihat apakah ada kekuatan (alasan kuat) untuk mengeluarkan tindakan, atau tidak. Pelat mobilnya juga palsu, sehingga lari dan tidak mau disetop" ujar Tito.



Korban penembakan oknum polisi bertambah dari seorang menjadi dua orang. Korban pertama ialah Surini (54 tahun), yang tewas di lokasi penembakan pada Selasa pagi, 18 April 2017. Dia terluka tembak di dada, perut, dan paha.



Korban kedua adalah Indra (35 tahun), yang terluka tembak cukup parah di bagian leher. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Sobirin Mura di Lubuklinggau, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang. Namun, Indra tak dapat ditolong dan meninggal dunia pada Senin pagi, 24 April 2017.



Dua korban lain, yakni Novianti (30 tahun) dan Dewi (35 tahun), dinyatakan sehat walafiat, setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang. Mereka diizinkan pulang ke rumahnya pada Selasa 25 April 2017. Novianti mengalami dua luka tembak di lengan kanan, sedangkan Dewi terkena satu luka tembak lengan kiri.



Gatot alias Diki (30 tahun), sopir mobil yang dikendarai satu keluarga itu, juga dinyatakan membaik, setelah operasi bedah untuk mengeluarkan satu proyektil peluru yang bersarang di perutnya. Namun, dia masih dirawat di ruang intensive care unit di Rumah Sakit Sobirin Mura di Lubuklinggau.






Sumber >> http://www.posmetro.info/2017/04/kapolri-tak-salahkan-polisi-tembak.html

Jumat, 28 April 2017

GEGERR!! Bunuh HABIB RIZIEQ: Sniper Ini Terancam Jiwanya ,Di Karnakan Terbongkar.....!?

GEGERR!! Bunuh HABIB RIZIEQ: Sniper Ini Terancam Jiwanya ,Di Karnakan Terbongkar.....!?





Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atau yang kerap disapa Habib Rizieq tengah berada di tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh bersama keluarganya yang berjumlah delapan belas orang.
Baca Juga : Siapapun Yang Melanggar aturan Akan Kami tindak Tegas ! Jangan Salahkan Polisi Tembak Keluarga di Lubuklinggau
Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo, yang juga merupakan salah satu pimpinan di Gerakan Bela Islam menyebut kepergian Imam Besar FPI itu diputuskan tiba-tiba karena insiden penembakan pada Selasa (25/4/2017) lalu.

"Jadi dia habis zikir pagi-pagi, di depan rumanhya, kan ada pendopo. Itu ditembak, tapi meleset," ujar Ansufri kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
Baca Juga : Ancaman Keras !!! Prabowo Mengancam Akan Bertindak Tegas Jika Ahok Tidak Menonaktifkan Password APBD Untuk Anies..!!
Menurut Ansufri, di depan rumah Habib Rizieq di kawasan Megamendung, kabupaten Bogor, Jawa Barat, memang terdapat pendopo yang biasa digunakan untuk berzikir.
Selasa lalu saat menunaikan ibadah tersebut, Ustaz Sambo meyebut ada peluru yang mendarat di pendopo, tidak jauh dari tempat Habib Rizieq berzikir.

Setelah kejadian itu, penjagaan di tempat tersebut diperketat.
Imam Besar FPI itu langsung mengurus segala sesuatunya agar ia dan keluarga besarnya bisa segera meninggalkan tanah air, untuk pergi berlindung sekaligus umroh ke tanah suci.
Sehari setelah kejadian tersebut rombongan Habib Rizieq yang berjumlah delapan belas orang itu langsung pergi ke Arab Saudi.
Ustaz Sambo membantu  Habib Rizieq bisa mengurus segala sesuatunya dengan cepat, termasuk mengurus visa untuk keberangkatan.
"Dia kan ulama, punya jaringan, banyak yang mau membantu," katanya.

Namun sayangnya kasus penembakan tersebut tidak dilaporkan ke Polisi.
Akan tetapi menurut, Ustaz Sambo, pihak Rizieq sudah menyimpan peluru yang nyaris menyasar sang habib, dan akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat.
Sampai kapan Rizieq pergi meninggalkan tanah air, dia menyebut Habib Rizieq akan kembali ke tanah air jika segala teror dan ancaman yang dialami belakangan ini berakhir.
"Sampai aman negeri ini," katanya.


Sumber:posmetro.info